Diare Menyerang Saat Puasa? Simak Tips Tetap Sehat dan Bugar
Puasa di bulan Ramadan menjadi kewajiban bagi umat Muslim yang mampu menjalankannya. Namun, kondisi kesehatan tertentu, seperti diare, bisa menjadi tantangan tersendiri.
Diare yang dibiarkan dapat menyebabkan dehidrasi, yang dalam kondisi ekstrem bisa berbahaya bagi tubuh.
Lantas, bagaimana jika mengalami diare saat berpuasa? Apakah harus membatalkan atau tetap bertahan?
Dampak Diare Saat Berpuasa
Diare bukan sekadar gangguan pencernaan biasa. Saat seseorang mengalami diare, tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit penting. Kondisi ini bisa berujung pada dehidrasi jika tidak segera diatasi.
Menurut pakar kesehatan, jika diare terjadi dalam frekuensi tinggi—misalnya setiap 2-3 jam sekali dengan tinja yang sangat cair dan disertai sakit perut—sebaiknya puasa segera dibatalkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah dehidrasi yang bisa mengakibatkan tubuh menjadi sangat lemas hingga kehilangan kesadaran.
Namun, jika diare yang dialami tergolong ringan misalnya hanya terjadi setiap 6-8 jam sekali tanpa disertai rasa lemas berlebihan puasa masih dapat dilanjutkan dengan beberapa penyesuaian.
Meskipun begitu, apabila tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda lemas, pusing, atau dehidrasi, tidak disarankan untuk memaksakan diri.
Cara Mengatasi Diare Saat Puasa
Jika mengalami diare saat berpuasa, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga tubuh tetap bugar dan mencegah kondisi menjadi lebih parah:
1. Banyak Minum Saat Sahur dan Berbuka
Karena tidak bisa mengonsumsi cairan di siang hari, pastikan untuk memperbanyak minum saat sahur dan berbuka. Air putih menjadi pilihan utama untuk menghidrasi tubuh dengan cepat.
Selain itu, pakar kesehatan merekomendasikan konsumsi oralit, yang terdiri dari campuran air, gula, dan garam. Oralit dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang serta menjaga keseimbangan cairan tubuh.
2. Konsumsi Makanan yang Ramah Pencernaan
Saat mengalami diare, pilihlah makanan yang mudah dicerna dan tidak membebani saluran pencernaan. Beberapa makanan yang disarankan antara lain:
Nasi putih: Sumber karbohidrat yang mudah dicerna.
Pisang: Mengandung kalium yang bisa menggantikan elektrolit tubuh.
Sup ayam: Mengandung cairan dan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Yoghurt: Mengandung probiotik yang dapat membantu menyeimbangkan bakteri baik di usus.
Menghindari makanan yang dapat memperparah diare juga sangat penting, seperti makanan pedas, asam, atau tinggi serat.
3. Menghindari Makanan Tinggi Lemak dan Berminyak
Makanan yang tinggi lemak dan berminyak dapat memperparah kondisi diare. Oleh karena itu, saat berbuka atau sahur, sebaiknya hindari:
Gorengan
Makanan cepat saji
Makanan olahan dengan kandungan lemak tinggi
Menggantinya dengan makanan yang direbus, dikukus, atau dipanggang akan lebih baik bagi kesehatan saluran pencernaan.
4. Mengonsumsi Obat Diare Jika Diperlukan
Jika diare berlangsung lebih dari satu hari, mengonsumsi obat diare yang dijual bebas di apotek bisa menjadi pilihan. Namun, jika kondisi tidak kunjung membaik setelah dua hari, segera konsultasikan dengan dokter.
Beberapa obat yang umumnya digunakan untuk mengatasi diare antara lain loperamide atau attapulgite. Namun, penggunaannya harus sesuai dosis yang dianjurkan.
5. Menjaga Kebersihan
Kebersihan sangat berperan dalam mencegah dan mengatasi diare. Pastikan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan, terutama setelah beraktivitas di luar rumah.
Jika membeli makanan untuk berbuka atau sahur, pastikan kebersihan tempat penjualnya agar terhindar dari kontaminasi bakteri yang bisa memperparah diare.
Kapan Harus Membatalkan Puasa?
Ada beberapa kondisi di mana puasa sebaiknya segera dibatalkan jika mengalami diare:
Diare terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tinja sangat cair.
Muncul tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, lemas, atau kulit kering.
Tidak ada nafsu makan atau mual yang berlebihan.
Terjadi demam tinggi yang disertai muntah.
Jika mengalami salah satu dari gejala di atas, segera batalkan puasa dan perbanyak konsumsi cairan untuk mencegah kondisi memburuk.
Mencegah Diare Selama Puasa
Agar terhindar dari diare selama berpuasa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Pastikan makanan yang dikonsumsi higienis.
Hindari makanan yang dapat memicu diare, seperti pedas, asam, atau tinggi lemak.
Konsumsi probiotik seperti yoghurt untuk menjaga keseimbangan bakteri usus.
Minum cukup cairan saat sahur dan berbuka untuk menjaga hidrasi tubuh.
Jaga kebersihan tangan sebelum makan dan setelah ke toilet.
Diare saat puasa bukanlah kondisi yang bisa dianggap remeh. Jika diare terjadi dengan frekuensi tinggi dan menyebabkan tubuh lemas, sebaiknya puasa dibatalkan demi mencegah dehidrasi yang lebih parah.
Namun, jika diare masih tergolong ringan, puasa dapat dilanjutkan dengan catatan memperhatikan pola makan dan asupan cairan saat sahur dan berbuka.
Menjaga kebersihan dan memilih makanan yang tepat juga menjadi kunci utama agar puasa tetap lancar dan tubuh tetap sehat.
